JAKARTA, Bagi anda yang berburu saham PT. Visi Media Asia Tbk, (VIVA), bergerak cepatlah saham emiten Bakrie ini sedang alami trend uprearvsal. Saham ini akan semakin menaik jika jadi diakusisi oleh taipan beken Chairul Tanjung (CT).
Probo Sujono, Analis Milenium Danatama Sekuritas, mengatakan saham VIVA bisa menembus Rp 1000 setelah dibeli CT. Sampai sekarang ini sudah mengalami kenaikan dari level supportnya.
“Teknikal tren naik, bergerak dari level support. Mencoba resistance di 730-an, kalau akusisi terjadi bisa menembus Rp 1000,” ujarnya ketika dihubungi Tribunnews.com melalui pesan singkatnya di Jakarta, Senin (1/4/2013).
Seperti diketahui, Konglomerat Indonesia, Chairul Tanjung (CT) mengakui ingin membeli saham perusahaan media PT Visi Media Asia Tbk.
Tak tanggung-tanggung, CT ingin membeli seluruh saham perusahaan yang menaungi TV One, ANTV, dan Vivanews.com itu secara tunai. Kabarnya saham Visi Media senilai 1,8 miliar dolar AS (sekira Rp 17,5 triliun) tersebut.
Pendiri CT Corp ini mengungkapkan perseroan ingin membeli unit perusahaan milik Keluarga Bakrie ini tanpa seorang mitra pun. CT Corp adalah salah satu penawar yang diperhitungkan.
Meskipun menjanjikan akan membayar secara tunai seluruh harga sahamnya, perjanjian jual beli antara CT Corp dan Bakrie Group belum selesai. CT mengungkapkan pembelian Viva Media akan memperkuat posisinya sebagai pengusaha media terbesar di Asia Tenggara. Karenanya, ia berani melakukan pembelian secara tunggal.
Keluarga Bakrie memiliki 51 persen saham Viva Media. Sebelumnya Bakrie berniat menjual Viva Media untuk mendapatkan dana segar dalam rangka pembelian kembali aset Bumi Resources dari Bumi Plc.
Bakrie sedang mencari valuasi senilai 1,2 sampai dua miliar dolar AS untuk penjualan unit tersebut. Namun, kapitalisasi pasar Visi Media hanya 800 juta dolar AS.
Ini merupakan kali pertama penawar mengumumkan rencana pembelian sahamnya atas Viva Media. Selain CT Corp, MNC Group juga diisukan tertarik membeli saham perusahaan Viva Media.
Sampai dengan sesi 1 saham VIVA dilepas diharga Rp 540 mencapai harga tertinggi sebanyak Rp 650 dan harga terendah di Rp 560 dengan total frekuensi sebanyak 2930 kali dengan total nilai transaksi senilai Rp 87.4 miliar dengan total volume sebanyak 280.140 lot.
sumber : TRIBUNNEWS.COM