MALANG, Dua orang wartawan yang bertugas di Kota Malang mendapatkan intimidasi dari pencuri laptop yang dilepas Polsek Lowokwaru. Pelaku bernama Eko Siswanto (30) mengaku tidak bersalah dan minta untuk berita klarifikasi. Wartawan yang pertama mendapatkan intimidasi adalah Hanum Oktavia, yang berkerja di Beritajatim.com.
Kamis (28/3/2013) Hanum yang berada di kantor Walikota Malang dihampiri Eko bersama teman-temannya. Hanum yang sendirian dengan kasar dituding-tuding dan dimintai pertanggungjawaban terhadap berita yang sudah ditulis. Bahkan Eko yang juga mengaku sebagai wartawan ini mengeluarkan kata-kata kotor kepada Hanum.
“Beruntung waktu itu ada teman dari Harian Sindo yang datang dan membela saya,” kata Hanum yang merasa sudah menulis berita dengan benar tidak mempedulikan tuntutan Eko.
Setelah Hanum, pelaku ganti mengintimidari wartawan Kompas.com, Yatimul Ainun. Pelaku mengirimkan SMS beberapa kali untuk meminta pertanggungjawaban. Bahkan Ainun yang bertubuh kecil ini ditantang untuk bertemu di GOR Ken Arok sambil membawa kawan-kawannya.
“Saya datang ke GOR Ken Arok. Ternyata dia malah tidak ada di lokasi,” ujarnya.
Atas kejadian tersebut Ainun dan Hanung didampingi sejumlah wartawan berniat melaporkan intimidasi tersebut. Namun laporan tersebut masih menunggu penanganan polisi terkait kasus pencurian laptop yang dilakukan Eko. Sebelumnya mahasiswa UB menangkap pelaku yang mengambil laptop milik mahasiswa UB asal Libya yang salat di musala FIA.
Pelaku yang bernama Eko Siswanto (30) dihajar massa hingga babak belur. Pelaku diserahkan petugas keamanan kampus ke Polsek Lowokwaru.Namun belakangan pelaku dilepaskan oleh polisi.
sumber : surya online