MOJOKERTO – Ujek atau Mujiono wartawan Memorandum Mojokerto siap melaporkan kekerasan oknum polisi terhadap dirinya.
Ujek menjadi korban kekerasan saat meliput aksi BEM Perguruan Tinggi Agama Islam yang menggelar aksi di Mojokerto.
Ujek yang hendak mengambil gambar tiba-tiba dihalangi dan ditendang oknum polisi.
“Saya dikiting dan dipukul di dada. Ini saya habis visum. Memar di dada kanan sampai saat ini masih sakit,” ujar Ujek saat ditemui di Mojokerto, Senin (11/2/2013).
Ujek tak bisa melupakan kenangan pahitnya saat bertugas di lapangan.
Wartawan tulis ini sampai saat ini tak habis pikir akan sikap arogan yang ditunjukkan anggota Polresta Mojokerto.
“Alasannya kami tak boleh mengambil gambar karena polisi membubarkan aksi mahasiswa yang tak memiliki ijin aksi,” ucap Ujek. (sumber: surya.co.id)