Lebih Mudah Dapat Narkoba di Dalam Tahanan

Rudy Wedhasmara
Rudy Wedhasmara

Peredaran narkoba yang diatur dari dalam tahanan bukanlah hal yang baru. Rudy Wedhasmara, Direktur Program LSM Orbit mengatakan, justru lebih mudah mendapatkan narkoba di dalam tahanan daripada di luar.

”Justru lebih mudah mendapat narkoba di dalam tahanan daripada di luar. Kualitas dan kuantitas narkobanya pun lebih bagus di dalam tahanan,” kata Rudy dalam wawancaranya dengan surya.co.id, Kamis (7/2/2012).

Rudy sendiri pernah mendekam di dalam tahanan Rutan Kelas I Medaeng Surabaya, 2004 lalu. Rudy menghuni blok F yang dihuni oleh tersangka narkoba. Bahkan hampir setiap hari, selalu ada narkoba yang masuk keluar rutan.

”Hampir setiap hari selalu ada narkoba yang masuk ke rutan. Tidak lagi dalam ukuran gram, melainkan ons. Tidak mungkin tidak ada permainan dari pihak yang berwenang di tahanan,” kata Rudy.

Menurut Rudy, dalam sehari perputaran uang narkoba di tahanan cukup besar, bisa mencapai Rp 15 hingga 20 juta.

Berdasar pengalaman Rudy selama mendekam di Medaeng, peredaran narkoba dimonopoli oleh para bandar-bandar besar. Bandar-bandar tersebut memiliki anak buah di masing-masing blok.

”Anak buah inilah yang mengedarkan ke masing-masing blok, sedangkan bandarnya hanya menerima uangnya saja,” tambah Rudy.

Bahkan di dalam penjara, khususnya di Blok F, terdapat pesta narkoba. Ketika jam berkunjung usai, mulai pukul 18.00, pesta dimulai.

”Pestanya tidak kalah dengan dugem di luar. Juga ada sound system dan lainnya,” tambahnya. (sumber: surya.co.id)