Jakarta – Sekitar 100 jurnalis, dan blogger dari delapan negara di Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Myanmar dan Kamboja serta jurnalis Eropa menghadari 4M Asia Forum yang diselenggarakan CFI Media Development, Prancis. Selama dua hari, Sabtu-Minggu (7-8/4) berbagai tantangan jurnalis dan media menjaga independensi dan kemerdekaan pers di Asia Tenggara akan didiskusikan dalam forum yang mengambil tema “Independent Media in Southeast Asia, What’s Next?”.
Ketua Aliansi Jurnalis Indepeden (AJI) Abdul Manan mengatakan saat ini jurnalis Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menjalankan profesi. Angka kekerasan terhadap jurnalis di Indonesia masih tinggi. “Potensi tekanan akan semakin tinggi saat pemilihan kepala daerah serentak (2018) dan presiden (2019),” ujarnya saat sesi pembukaan yang berlangsung di Hotel Alila, Jakarta.
Duta Besar Prancis untuk Indonesia dalam Jean-Charles Berthonnet pentingnya menjaga kemerdekaan pers yang merupakan bagian penting dari bebebasan berekspresi. Ia juga menyoroti dampak dari internet terhadap perubahan cara mendistribusikan informasi di sosial media dan maraknya misinformasi yang dapat menggangu distribusi informasi. “Perubahan cara mendistribusikan informasi dan bisnis media yang berkembang saat ini perlu direspon,” ujarnya.
Selain itu David Hivet, Direktur CFI untuk Asia Tenggara menambahkan Pemerintah Prancis berkomitmen untuk memberikan dukungan menghadapi masalah dan tantangan media saat ini. Tidak hanya tantangan dari sisi ekonomi tapi juga problem etik.
“Presiden kami terlibat untuk melawan fakenews dan ia mengatakan perlu jurnalis profesional dan media yang berimbang untuk menghadapi fakenews,” ujarnya.
Karena itu sejak 2014, CFI telah melatih 120 aktor media Asia Tenggara dan merealisasikan beberapa projek tentang media lokal dan komunitas. Selama 4 tahun CFI memberikan dukungan dalam bentuk peningkatan kapasitas, di antaranya dalam hal data journalism dan membangun jaringan. Salah satu yang mendapat dukungan adalah Independen.id.
Ia menekankan program yang dibuat CFI di Asia Tenggara bertujuan untuk memastikan pluralisme media di Asia Tenggara. “Prinsip yang kami terapkan dalam menjalankan program adalah pertukaran pengalaman antarmanusia. Ini adalah DNA dari program 4M Asia,” ujarnya.