SURYA.co.id | SURABAYA – Wartawan yang selalu mencari berita di lapangan harus bisa menempatkan diri dan tidak menjadi korban dalam suatau peristiwa atau konflik. Sebab bisa mengancam keselamatan dan nyawa sendiri.
Himbauan ini disampaikan Insany Syahbarwaty anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Ambon dalam acara Safety Journalist Training yang diadakan AJI Surabaya bersama Pertamina MOR V Jawa Timur, Jumat (21/4/2017).
Dalam daerah konflik Agama, Sara, Adat, Unjuk rasa, Politik dan daerah rawan bencana, wartawan diharapkan bisa memahami situasi lingkungan dan pokok masalah sehingga tidak menimbulkan konflik dan menjadi korban.
“Wartawan harus mencari daerah yang aman dalam situasi konflik, dalam situasi netral dan jangan arogan. Sebab masyarakat bisa berubah situasi ketika dalam konflik,” kata Insany Kepala Biro i- News Ambon, Jumat (21/4/2017).
Insany juga mengatakan bahwa ketika wartawan bertugas liputan di daerah konflik harus hati-hati dengan alat kerja. Baik kamera maupun handycam.
Insany Syahbarwaty
“Jika tidak hati-hati dengan alat kerja bisa menjadi ancaman bagi wartawan. Jangan arogan dengan nama wartawan dalam daerah konflik sebab bisa menjadi ancaman nyawa. Tidak ada berita seharga nyawa,” imbuhnya.
Dalam lingkungan bencana, wartawan harus memikirkan kondisi keamanannya. Mulai dari perlengkapan keamanan dan lokasi liputan.
“Jangan sampai liputan kebakaran dan ingin mendapatkan gambar yang bagus harus mengambil gambar dari dekat. Ternyata alas kaki yang digunakan tidak aman. Akibatnya terjadi luka hingga menyebabkan sakit,” katanya.
http://surabaya.tribunnews.com/2017/04/22/wartawan-harus-bisa-tempatkan-diri-saat-liputan-di-daerah-konflik-dan-bencana