Nobar Film “Di Balik Frekuensi”

Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (IMIKI) SMST menggelar nobar film Di Balik Frekuensi, Jumat 24 Maret 2017. Rangga Umara, anggota AJI Surabaya, diundang untuk mengulas film tersebut menyampaikan tentang oligarkhi media di Indonesia.Penghambaan pada pemilik bukan pada publik, membuat cerita Luviana dan Hari Setiono lakon dalam film tersebut ada.

Diskusi film "Dibalik Frekuensi" di
Diskusi film “Dibalik Frekuensi”, Ikatan Mahasiswa Komunikasi SMST, Jumat 24 Maret 2017. Foto: Muhammad Zufar Mimbar Alamsyah.
Rangga Umbara (kiri) dari AJI Surabaya sebagai narasumber diskusi.
Rangga Umara (kiri) dari AJI Surabaya sebagai narasumber diskusi. Foto: Muhammad Zufar Mimbar Alamsyah.

Diskusi berjalan meriah, termasuk saat membicarakan Serikat Pekerja Media. Tidak hanya soal pentingnya serikat pekerja, tetapi juga soal ketakutan perusahaan pers pada serikat pekerja dan malasnya/takutnya jurnalis untuk berserikat.

Pemutaran dan diskusi film yang disutradarai oleh Ucu Agustin ini akan dilaksanakan setiap minggu di sejumlah perguruan tinggi. Setelah di Unesa, kegiatan serupa akan diselenggarakan di Unair, Universitas Dr. Soetomo, Ubhara, dan UPN. Penyelenggara diskusi ini adalah IMIKI Cabang Surabaya Madura Sidoarjo Tuban bekerja sama dengan AJI Surabaya (Rangga Umara).