KPW PRD JATIM (Komite Pimpinan Wilayah Partai Rakyat Demokratik) merefleksi perjuangannya selama 20 tahun mengadvokasi hak-hak demokrasi di Indonesia dengan menggelar diskusi. Diskusi ini menghadirkan M. Sholeh, mantan ketua KPW PRD Jatim dan Hermawan, ketua KPW PRD Jatim. Diskusi dipandu Andreas Wicaksono, jurnalis CNN dan anggota AJI Surabaya.
Dalam diskusi ini, Sholeh mengingatkan bahwa PRD selalu memiliki berbagai gebrakan seperti penolakan utang luar negeri, hingga menurunkan Suharto mantan presiden. Advokasi yang dilakukan PRD terhadap masyarakat marjinal bisa saja jadi modal untuk bertarung di pemilu 2019.
Tapi Sholeh mengingatkan, dari pengalamannya, modal advokasi saja ternyata tidak ampuh mengangkat perolehan suara ketika dia nyaleg pada 2010 dan mencalonkan diri sebagai wakil bupati Sidoarjo 2015 lalu. Orang-orang yang pernah dia bela, tetap saja minta uang agar memberi suara ke Sholeh.
Sementara itu menurut Hermawan, PRD sudah mantap bertempur di pemilu 2019. Perjuangan PRD kini adalah mewujudkan republik ke empat, “Republik Indonesia Keempat, yaitu masyarakat adil dan makmur, sesuai dengan cita-cita kemerdekaan dan keinginan para pendiri bangsa” tegas Hermawan.
Refleksi ini diadakan pada Jumat, 22 Juli 2016 di sebuah restoran di Surabaya. Diskusi ditutup dengan pembacaan puisi Sajak Suara milik Wiji Thukul.