Pusat Studi Perdamaian bernama National Center of Civic Education (NCCE) resmi dibuka di Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Senin (28/10/2013). Hadir di peresmian itu Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Denny Indrayana.
NCCE ini adalah implementasi dari kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Kanada yang bernama Supporting Islamic Leadership in Indonesia (SILE).
Rektor IAIN Sunan Ampel Prof. Dr. Abdul A’la mengatakan ide pembuatan NCGE ini muncul karena ada kerisauan tentang degradasi moral di Indonesia.
Menurut A’la, degradasi moral yang terjadi di Indonesia telah menjadikan kurangnya ketaatan hukum. Sebaliknya, radikalisme dan prakmatisme telah tumbuh subur.
“Betapa tidak berharganya nyawa di Indonesia ini. Radikalisme dan prakmatisme telah menumbuhkan degradasi moral,” kata A’la seperti dikutip laman surya.co.id.
Denny Indrayana berharap NCCE ini mampu menguatkan peran kampus dalam menggalang komunitasnya. Selain itu, kampus juga diharapkan bisa memberikan sumbangan yang berarti sebagai penjaga moral bangsa.
“Peran kampus sangat vital. Degradasi moral harus menjadi perhatian bersama. Dengan adanya NCCE ini, pancasila dan kewarganegaraan bisa diwujudkan sebagai kekuatan untuk menjaga keutuhan bangsa,”katanya.
Team Leader SILE Ghislaine Larouche, P.hD, mengatakan selain NCCE, kerjasama antara Indonesia dan Kanada ini juga telah menghasilkan sebuah buku berjudul “Pancasila dan Kewarganegaraan”.
Buku ini diharapkan menjadi salah satu buku kajian yang akan diajarkan di IAIN Sunan Ampel. “Ini bagian dari civic education, bentuk dari pengabdian praktis IAIN bagi masyarakat,” katanya (Sumber: surya.co.id)