Puluhan wartawan di Kota Surabaya menggelar aksi solidaritas di Balai Pemuda Surabaya, Jumat (18/10/2013).
Mereka menuntut Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta maaf setelah mendamprat salah satu wartawan media cetak atas pemberitaan dihadapan para Kelapa Dinas dan Anggota DPRD Surabaya.
Koordinator aksi solidaritas, S Wanto mengatakan, apa yang telah dilakukan Wali Kota Surabaya telah mencederai profesi wartawan. Seharusnya jika Wali Kota tidak berkenan atas pemberitaan di media bisa menggunakan hak jawabnya di media bersangkutan.
“Terus terang, kami merasa terhina dan tersakiti atas ulah dari Ibu Wali Kota itu, kami menuntut permintaan maaf,” kata Wanto di Balai Kota Surabaya seperti dilansir surya.co.id
Dijelaskan Wanto, pemberitaan yang ditulis oleh wartawan media cetak tersebut berkategori berita biasa terkait pengandangan mobil dinas Pemkot saat Idul Adha.
Namun pemberitaan tersebut disikapi berlebihan oleh Wali Kota yang mengaitkan pengandangan mobil dinas dengan pemberian mobil dinas baru untuk Ketua DPRD Surabaya terkait persetujuan APBD 2014.
Wali Kota merasa tersinggung karena seolah melakukan penyuapan kepada DPRD untuk secepatnya menyetujui APBD 2014.
Sementara Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini tidak bisa menemui aksi solidaritas wartawan Kota Surabaya, dan diwakilkan Sekota Surabaya, Hendro Gunawan.
Dikatakan Hendro, pihaknya atas nama Walikota Surabaya dan Pemerintah Kota Surabaya meminta maaf atas apa yang telah terjadi. (Sumber : surya.co.id)