MALANG, Keluhan nelayan yang sering tidak bisa melaut karena ombak besar solusinya antara lain dengan perbaikan terumbu karang yang sudah banyak rusak. Dengan perbaikan itu, maka bisa dikembangkan menjadi taman terumbu karang.
“Nelayan cukup mencari ikan di sekitar terumbu karang saat kondisi cuaca buruk, sehingga ini bisa menjadi alternatif tempat kerjanya,” ungkap Andik Syaifudin, Ketua Sahabat Alam (Salam) kepada Surya, Senin (18/3/2013).
Menurut Andik, dari 100 jenis ikan, sebanyak 70 persennya berlindung di karang. Jika kondisi itu dijaga, maka yang diuntungkan adalah nelayan itu sendiri. “Jenis ikan-ikan yang berada di terumbu karang biasanya juga ikan mahal-mahal, seperti ikan kerapu,” kata pria yang mendirikan komunitas pemerhati lingkungan ini. Karena itu, penyelamatan terumbu karang sangat diperlukan.
Katanya, saat berkegiatan memasang terumbu karang buatan di Pantai Kondang Merak, Kecamatan Bantur bersama komunitasnya pada Minggu (17/3/2013) lalu, diperkirakan 90 persen terumbu karang di pantai itu mengalami kerusakan. Kerusakan terumbu karang di Pantai Kondang Merak bisa diketahui dari banyaknya tubuh terumbu karang yang mati berserak di pinggir pantai. Dengan bukti itu, tidak perlu sampai mengetahui kerusakan terumbu karang dari dalam laut.
Salam, katanya, masih konsentrasi di Pantai Kondang Merak untuk perbaikan terumbu karangnya. “Sehingga kami masih belum memiliki data pasti soal kerusakan terumbu karang di pesisir pantai selatan Malang,” akunya. Dengan kondisi itu, komunitasnya membuat terumbu karang buatan dari bahan foam dan semen yang mengadopsi seperti aslinya. Bentuknya mirip ice cone. Dari terumbu karang yang sudah pernah dipasang sebulan lalu, sudah ada yang tumbuh 1 cm.
“Ini bagus lho. Berarti cocok dengan kondisi airnya. Padahal biasanya terumbu karang dalam setahun tumbuhnya 8 cm,” tuturnya.
Dijelaskan Andik, jika ada gerakan penyelamatan terumbu karang di pesisir pantai selatan Malang, maka itu bisa menjadi eco wisata baru di Malang selatan. “Selain untuk konservasi alamnya,” tuturnya.
Bagi nelayan sendiri, jika terumbu karang bagus, maka menjadi tempat alternatif mencari ikan. Karena itu, dalam penyelamatan terumbu karang, komunitasnya juga melibatkan para nelayan setempat. Mereka juga bergabung sebagai kader di Salam. (sumber: surya.co.id)