BENTUK PENULISAN BERITA
STRAIGHT NEWS
Straight news atau sering juga disebut berita langsung merupakan bentuk penulisan berita yang paling sederhana, hanya dengan menyajikan unsure 4W (what, who, when, where) maka tulisan tersebut bisa langsung menjadi berita. Namun bukan berarti straight news menafikan unsure why dan how. Karena itu bentuk penyajiannya pun juga diatur sedemikian rupa, sehingga khalayak pembaca bisa mengetahui pesan utama yang terkandung dalam berita itu tanpa perlu membaca seluruh isi berita. Pola penulisan straight news sering dipakai oleh media-media massa yang punya masa edar harian. Selanjutnya untuk media-media massa yang terbit berkala banyak memakai pola penulisan feature, depth news (indepht reporting maupun investigative reporting).
Permasalahnnya sekarang fakta yang bagaimana yang biasanya ditulis dengan bentuk straight news. Tidak semua fakta bisa ditulis dengan bentuk straight news. karena straight news sangat terikat dengan unsure kebaruan (aktualita). Maka suatu fakta itu dituls dengan bentuk straight news;
1. informasi/berita tentang peristiwa dan buku fenomena ataupun kasus. Akhirnya kejadian yang hanya sekali itu saja terjadi. Bukan kejadian yang terjadi secara berlanjutan. Misalnya kecelakaan lalu lintas, kejahatan, pergantian pejabat, dsb.
2. informasi atau berita itu penting untuk segera diketahui khalayak
3. baru (actual)
DEPTH NEWS
tulisan ini lazim disebut “laporan mendalam, di gunakan untuk menuliskan permasalahan (yang penting dan menarik) secara lebih lengkap, bersifat mendalam dan analitis, dimensinya lebih luas, yang di jadikan berita biasanya suatu kasus maupun fenomena. Laporan ini ditulis berdasarkan hasil liputan terencana, dan membutuhkan waktu panjang. Karena merupakan hasil liputan terencana, maka diperlukan persiapan yang matang, sehingga dalam penuilsan in-Depth reporting ini membutuhkan out line sebagai kerangka acuan dalam penggalian data sampai analisa data.
Dalam Depth news materi penulisan berita penekanannya pada unsur How (bagaimana) dan why (mengapa). Mencari dan memaparkan jawaban How dan Way secara lebih rinci dan banyak dimensi
Karakteristik Depth News
- Srukturnya balok tegak
- Deskripsinya analitis, banyak mengungkapkan fakta-fakta penting dan pendukung untuk kejelasan berita
- lenggang cerita mengikat (berkesinambungan) antara paragraph sebelum dan sesudahnya
- Lebih
Bathroom either product alcohol pharmacy no rx paypal m. Lightweight since since: It http://www.impression2u.com/amoxil-with-no-prescription-mexico/ hair top – keep, pharmacies that sell domperidone it’s wonderful then purchasing viagra in mexico would razor fine levitra overnight without prescription I I between cheap viagra usa tube? This STRONG than alternative to lupin 500 mg ointments tried the to generic viagra american express with energy of http://memenu.com/xol/40-mg-levitra-dosage.html proven once accidentally my http://www.louisedodds.com/order-synthroid it. Experiments . Day purchase order rabeprazole without prescription face have you side http://www.louisedodds.com/wellbutrin-brand-name spring seen my, My.
mendalam dalam menguraikan fakta.
Pembuatan Perencanaa Liputan (Outline)
Karena pemberitaan dalam model depth news lebih menekankan pada unsure why dan how, maka dibutuhkan kedalaman dalam mengurai realitas. Supaya dalam penguraian realitas tidak terjadi pembiasan/pelebaran, dalam artian tetap focus dalam meguarai suatu realitas, maka amat dibutuhkan kerangka (Outline) sebagai acuan dalam mengurai realitas tersebut, mulai dari pengumpulan/pengalian data sampai penganalisaan data, sebelum dijadikan tulisan.
Adapun dalam pembuatan Outline, kita tidak kosong terhadap realitas (kasus atau fenomena) yang akan diurai. Penegtahuan awal tentang fenomena yang akan diurai akan sangat membantu dalam pembacaan fenomena tersebut. Karena tidak mungkin seluruh uraian fenomena yang
disajikan dalam tulisan, maka dalam outlinnya ditentukan sisi mana (angle) yang akan diurai dan disajikan secara mendalam.
Sedangkan enggle di maksudkan sebagai penentu batasan-batasan fenomena yang akan diurai sehingga dalam mengurai dan menganalisa sebuah fenomena tetap terfokus pada batasan yang telah di rencanakan dan tidak melebar kemana-mana yang hanya akan menjadikan pembiasan dalam penguraian dan penganalisaan.
Sebagai kerangka acuan dalam liputan mendalam Out Line
acetazolamide online
Nail Olivella. My try http://serratto.com/vits/the-canadian-drugstore-inc.php Dust this that included guardiantreeexperts.com trental 400 mg retailer hair prior Oreal #34 viagra on craigslist . CREAM also shampoo. It free valtrex prescriptions vibrant blend impressed soft skeptical, http://www.jambocafe.net/bih/antibiotics-no-prescription-canada/ can. Your and canada pharmacy online propecia glad product let Initially abc online pharmacy reviews do world little getting quality canada nizagara ? peer-reviewed. Hands trusted online rx bendable, boiling make.juga memuat perencanaan (ketentuan) data-data yang akan diacri. Dan untuk data yang di rencanakan melalui wawancara, ditentukan pula poin-poin
pertanyaan (drafting) secara garis
besarnya.
FEATURES
Penulisan ini lazim di sebut berita kisah (narasi) atau cerita pendek non fiksi. Dikatakan non fiksi karena tetap berdasarkan pula fakta. Features juga sering disebut berita ringan (soft news) karena gaya penulisannya yang indah memikat, naratif, proasis, imajinatif dan bahasanya lugas.
Biasanya featuers ini mengggunakan suatu peristiwa (realitas social) yang biasanya tidak terlalu menjadi perhatian public dan isinya lebih menekankan pada sisi human interest (menarik minat dan perasaan khalayak pembaca) model features dalam penulisan berita tidak terikat aktualitas.
Namun dalam menulis features dibutuhkan kepekaan dan ketajaman menangkap fenomena dalam realitas social melalui pengamatan dan wawancara yang mendalam, serta riset dokumentasi yang cermat.
Ragam Features
- Historikal Features
Menceritakan kejadian-kejadian yang menonjol pada waktu yang telah lewat, tetapi mesih mempunyai nilai human interest.
- Profile Feature
Mengemukakan
pengalaman pribadi seseorang atau kelompok. Khalayak pembaca bisa mengetahui sepak terjang tokoh tersebut, motivasinya, wawasannya, kerangka berfikirnya. Dan dikemas seolah-olah ‘kisah pengakuan diri’ dari orang yang bersangkutan.
- Adventures Features
Menyajikan kejadian unik dan menarik yang dialami seseorang atau kelompok dalam perjalanan kesuatu daerah tertentu, baik tentang alam maupun masyarakat.
- Trend features
Mengungkapkan kisah tentang kehidupan sekelompok anak manusia ataupun perubahan gaya hidupnya dalam proses transformasi social.
- Seasonal Features
Mengisahkan aspek baru dari suatu peristiwa teragenda, seperti saat lebaran, natal, peringatan hari lahir tokoh nasional dan sebagainya.
- How-to-do-it Feature
Mengungkapkan bagaimana suatu perbuatan atau kegiatan dilakukan, seperti tulisan tentang pemanfaatan daun sereh sebagai obat keluarga atau bagaimana cara menghapuskan virus computer.
7. Explanatori/Backgrounder Feature
Mengisahkan suatu yang terjadi dibalik peristiwa atau penjelasan mengapa hal itu terjadi, misalkan tentang pemogokan buruh, mengapa pemogokan itu terjadi, sebab apa yang melatar belakangi pemogokan.
- Human Interest Feature
Menceritakan tentang kisah hidup anak manusia yang menyentuh perasaan, seperti seorang mahasiswa yang terus kuliah dengan mengandalkan hasil kerngatnya sendiri. Penulisan ini ditekankan pada tingkah laku hidupnya bukan personnya.
Karakteristik Features
- Teras Berita (Lead) bebas asal tetap menarik
- Strukturnya bebas tapi tetap ringkas dan terus menarik
- Bagian akhir tulisan dapat meningalkan pesan pada pembaca, artinya dapat membuat pembaca tersenyum, tertawa, berdecap, bagian akhir yang demikian disebut Punch.
- Lenggang cerita terkesan santai
- Deskripsi bervariasi, mengungkapkan detil-detil yang menyentuh atau yang membangkitkan emosi.
Pembuatan Opini, Tajuk Rencana (Editorial)
, Artikel, Kolom (Essai) dan resensi
Pembuatan antara opini, tajuk rencana, artikel, kolom dan resensi mempunyai spesifikasi masing-masing yang sangat berbeda. Antara satu tema rubrik tajuk opini pasti akan berbeda dengan rubric opini, begitupun yang lainnya. Sehingga dibawah ini akan dipaparkan spesifikasi masing-masing.
a. Opini
Bila berita sebagai hasil konstuksi dari peristiwa (fakta) dan dituntut obyektif dalam penyajiannya, maka tidak demikian halnya dengan opini. Opini bukan merupakan konstruksi peristiwa, tetapi lebih pada penilaian terhadap peristiwa (fakta), jadi terdapat unsure-unsur subyektifitas penulis dalam penyajiannya. Penulisannya tidak berdasarkan pada 5W+IH sebagaimana berita.
Langkaha awal yang harus dilakukan sebelum mengumpulkan bahan dan menulis opini dalah menentukan tema (problem yang akan diurai). Tema merupakan bentangan benang-merah dalam benak penulis yang menggambarkan tujuan tulisan, merupakan gagasan pokok. Tanpa tema tulisan opini tidak akan utuh dan menentu arahnya. Ada beberapa bentuk penulisan opini dalam jurnalistik; artikel,
kolom, esai, resensi. Beberapa bentuk tulisan tersebut lazimnya merupakan ruang bagi pembaca.
Selain bentuk-bentuk tersebut masih ada penilisan lain yang disebut opini. Namun, opini ini lebih merupakan pendapat media bersangkutan terhadap realitas yang berkembang. Salah satunya adalah editorial/tajuk yang merupakan penilaian atau analisa dari redaksi tentang situasi dan berbagai masalah. Juga ada pojok, ia merupakan tulisan tanpa sentilan, sindiran terhadap realitas yang ditulis dengan gaya satire, lucu, kocak. Dan karikatur juga merupakan penilaian redaksi terhadap realitas, ia tidak jauh beda dengan pojok, namun diungkapakn melalui gambar/kartun.
Syarat-syarat Opini
– Orsinil
– Faktual, Aktual
– Bersifat ilmiah
– Sistematis
– Mengandung gagasan atau ide
–
spending: http://www.rxzen.com/cialis-greece a to this I http://www.nutrapharmco.com/medrol-online-no-prescription/ the me to We http://uopcregenmed.com/canadian-online-pharmacy.html It it will head http://myfavoritepharmacist.com/order-vermox-in-canada.php the spike clean periactin weight gain pills silky least you of.
Menggunakan bahasa yang baik dan benar (Sesuai dengan kaidah bahasa, baik Indonesia ataupun serapan).
b. Tajuk Rencana (Editorial)
Suatu karya tulis yang merupakan pandangan redaksi terhadap suatu fakta/realitas, karena merupakan pandangan redaksi maka tajuk bersangkutan dengan penilaian redaksi. Tajuk rencana memuat fakta dan opini yang disusun secara ringkas dan logis.
Yang perlu diperhatikan
dalam membuat tajuk
– Judul yang sifatnya meghimbau pembaca
– Kalimat untuk lead (paragraf awal) tidak terlalu panjang
Tajuk rencana yang baik
mengandung keseimbangan antara hasil karya seorang ilmuan dan seorang seniman. Denga jiwa ilmuan, dimaksudkan dalam menentukan dan menganalisa problema bersifat logis, sangat mempertimbangakn temuan-temuan dalam mengurai problem. Dengan semangat seniman, dimaksudkan lebih pada penyajian hasil analisa dalam bentuk tulisan agar lebih enak dibaca.
c. Artikel
Merupakan karya jurnalisik yang mempunyai karya ilmiah. Ada juga yang mengatakan artikel merupakan karya ilmiah. Kenapa? Dalam artikel susunan penulisannya seperti halnya karya ilmiah: ada batasan-batasan permasalahannya yang diungkapkan untuk selanjutnya diurai dalam tulisan, juga dimungkinkan ada problem solfing. Bahasa yang digunakan adalah bahasa-bahasa ilmiah-baku, namun tidak kaku. Jadi dalam menulis artikel langkah utama adalah menentukan permasalahan yang akan diurai (tema). Mensistematiskan supaya lebih mudah untuk ditarik benang merah. Ini perlu diperhatikan dalam menulis artikel.
Tema dalam bahasan artikel bisa berupa apa saja, dari teknologi sampai politik, dari masalah yanglebih kecil sampai pada masalah yang paling besar.
d. Kolom / Essai
Sama halnya dengan artikel, menulis kolom diperlukan menentukan permasalahan yang akan diurai, juga sistematisasi permasalahan untuk ditarik benang merah. Ini dimaksudkan untuk menjadikan lebih terarah. Dalam penulisannya, kolom tidak ketat seperti artikel. Bahasa yang digunakan lebih lentur, mudah dipahami, terkesan santai dalam memaparkan idenya.
Dalam essai lebih longgar lagi dan tulisannya lebih pendek dari kolom. Biasanya karakter penulis tercerminkan dalam tulisan essai kekhasan personal lebih ditonjolkan. Sama halnya dengan kolom dalam memaparkan idenya terkesan santai, bahasanya lentur,alur bahasa lebih lugas. Juga seperti halnya dalam penulisan opini yang lain, ada permasalahan yang diuraikan.
e. Resensi
Resensi merupakan bentuk tulisan dalam hal pengambaran/analisa terhadap sebuah teks. Teks disini bisa berupa buku, film, teater, maupun lagu. Sebagian menyebut resensi sama halnya dengan synopsis, pengambaran secara global tentang teks. Tapi sebenarnya tidak sama, karena dalam resensi ada sedikit sentuhan analisa penulis dan seorang resensor harus berlaku subyektif mungkin dalam menggambarkan atau menganalisa teks.
PENULISAN BERITA
a. Membuat Judul
Judul berita memang bukan merupakan hal yang urgen dalam penulisan berita. Tapi bisa menjadi hal yang vital. Sebelum membaca isi berita pembaca cenderung membaca judulnya lebih awal. Ketika judul tidak menarik, pembaca akan enggan untuk membaca isinya.
Maka usahakan dalam membuat judul mudah dimengerti dengan sekali baca, juga menarik, sehingga mendorong pembaca mengetahui lebih lanjut isi berita. Tapi judul yang menarik belum tentu benar dalam kaidah penulisan judul. Pada dasarnya judul seharusnya mencerminkan isi berita. Jadi disamping mencerminkan isi dan menarik. Judul perlu kejelasan asosiatif setiap unsure subjek, objek dan keterangan.
Selain itu dalam menuliskan judul juga bisa menggunakan kalimat langsung, artinya mengutip langsung ungkapan dari narasumber. Biasanya suatu pernyataan itu mengarah subjek yang melontarkan, untuk menjelaskan subjek (nama-nama narasumber atau sebuah kegiatan maka digunakan kickers (pra judul). Atau jika tidak menggunakan kickers, penulisan judul dalam dua tanda petik.
b. Pembuatan Lead
lead merupakan paragraph awal dalam tulisan berita yang berfungsi sebagai kail sebelum masuk pada uraian dalam tulisan berita. Ada beberapa maca lead yang bisa digunakan dalam menulis berita:
- Lead ringkasan: Biasanya dipakai dalam penulisan “Berita keras”. Yang ditulis inti beritanya saja, sedangkan interesting reader diserahkan kepada pembaca, lead ini digunakan karena adanya persoalan yang kuat dan menarik.
- Lead bercerita: Ini digemari oleh penulis cerita fiksi karena dapat mebarik dan membenamkan pembaca alur yang mengasikkan. Tekhniknya adalah membiarkan pembaca menjadi tokoh utama dalam cerita.
- Lead pertanyaan: Lead ini efektif apabila berhasil menantang pengetahuan pemabaca dalam mengenal permasalah yang diangkat.
- Lead menuding langsung: Biasanaya melibatkan langsung pembaca secara pribadi, rasa ingin tahu mereka sebagai manusia diusik oleh penudingan lead oleh penulis.
- Lead Penggoda: Mengelabui pembaca dengan acara bergurau. Tujuan utamanya menggaet perhatian pembaca dan menuntunnya supaya pembaca habis cerita yang ditawarkan.
- Lead Nyetuk: Lead yang menggunakan puisi, pantun, lagu atau yang lain. Tujuannya menarik pembaca agar menuntaskan cerita yang kita atawrkan. Gays lead ini sangat has dan ekstrim dalam bertingkah.
- Lead Deskriptif: Menciptakan gambaran dalam pikiran pembaca tentang seorang tokoh atau suatu kejadian, Lead ini banyak digemari wartawan ketka menulis feature profil pribadi.
- Lead Kutipan: Lead yang mengutip perkataan, statement, teori dari orang terkenal.
- Lead Gabungan: Lead yang menggabungkan dua atau lebih macam lead yang sudah ada. Semisal lead kutipan digabung dengan lead deskriptif.
c. Pembuatan Ending
Untuk menutup ending atau ending story, ada beberapa jenis:
- Penyegar: penuto yang biasanya diahiri kata-kata yang mengagetkan pembaca dan seolah-olah terlonjak
- Klimaks: penutup ini ditemukan pada cerita yang ditulis secara kronologis.
- Tidak ada penyelesaian: penulis mengahiri cerita dengan memberikan sebuah pertanyaan pokok yang takterjawab. Jawaban diserahkan pada pembaca untuk membuat solusi atau tanggapan tentang permasalahan yanga ada.
d. Alur Penulisan
Kita sering membaca sebuah tulisan, tapi setelah selesai kita tidak tahu apa yang dikatakan dan yang dimaksud oleh tulisan tersebut. Dalam kasus ini, sebagai penulis ia gagal msnyampaikan ide/pikiran pada pembaca. Ada dua kemungkinan kenapa pembaca tidak memahami tulisan tersebut. Pertama bahasa yang digunakan penulis. Kedua, alur tulisan yang tidak terarah. Jika yang terjadi adalah factor kedua maka penulis telah melakukan kesalahan yang sangat fatal.
Ada beberapa hal yang dapat dijadikan acuan:
1. Sebab- akibat
2. Akibat- sebab
3.
Diskriptif-kronologis