SURABAYA – Upaya Pemprov Jatim menutup lokalisasi dilakukan dengan memulangkan ratusan pekerja seks komersial (PSK).
Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Jatim Budi Yuwono mengatakan, sepanjang tahun 2012 ini Pemprov Jatim telah memulangkan sekitar 851 orang PSK ke kampung halaman masing-masing. “Ratusan PSK yang dipulangkan tersebut berasal dari sejumlah lokalisasi yang ada di Jatim,” ujar Budi Yuwono seperti dilansir surya.co.id, Minggu (23/12/2012).
Menurut Budi, sebelum Gubernur Jatim Soekarwo menggulirkan program penutupan lokalisasi, jumlah PSK yang tercapat sebanyak 7.127 orang. Mereka tersebar di 47 lokalisasi. Namun, dalam setahun ini, jumlah PSK berkurang sekitar 851 menjadi 6.276 orang.
Tak hanya jumlah PSK saja yang berkurang, jumlah lokalisasi juga berkurang menyusul adanya dukungan yang luar biasa dari sejumlah daerah untuk menutup lokalisasi.
Dinas Sosial Jatim mencatat, sepanjang tahun ini setidaknya terdapat lima lokalisasi yang sudah ditutup. Yakni, dua di Tulungagung, dua di Kabupaten Blitar, dan satu lokalisasi di Banyuwangi.
Sebelum ditutup, semua penghuni di lima lokalisasi tersebut dipulangkan semua. Misalnya, 350 PSK yang ada di dua lokalisasi Tulung Agung dan 289 orang PSK dari dua lokalisasi di Blitar. “PSK sisanya yang dipulangkan berasal dari lokalisasi di Surabaya dan Banyuwangi,” jelas Budi.
Dikatakan Budi, pemulangan sekitar 851 orang PSK dilakukan dalam tujuh gelombang. Gelombang terakhir adalah pemulangan sekitar 47 orang PSK dari beberapa lokalisasi di Surabaya, seperti Dupak Bangusari, Dolly, dan Tambah Asri pada 8 Desember 2012 lalu.
sumber: surya.co.id